Belum juga menemukan ide menakjubkan yang bisa mengguncang dunia? Bahkan dari kebutuhan sehari-hari pun sudah tak ada yang menarik lagi? Menyerah? Tunggu dulu. The Power of Open “Open” adalah nama seorang toko yang pernah muncul dalam buku teks pelajaran SMP atau SMA dulu. Nama Belanda. “Open” juga jadi kata yang belakangan ini populer kembali dengan konteks berbeda dari sebelumnya. Konteks “Open” sebelumnya, muncul dari gerakan Open Source. Dengan semangat berbagi tidak hanya hasil akhir (free beer) tapi juga berbagi sumber daya (the raw material). Gerakan ini benar-benar meubah tatanan keseimbangan yang sudah ada. Ibarat udara segar bagi banyak orang yang sebelumnya powerless atau merasa sama sekali tak memiliki kontrol atas apapun. It is empowering! Konteks “open” berikutnya adalah “web”. Satu pihak menuduh pihak lain “not open enough”, tentunya Anda tahu peristiwa tersebut. Di dunia web, “open” lebih didefinisikan sebagai kepatuhan pada standar. Dengan acuan standar yang berasal dari W3C. “Open” dalam dunia web telah berhasil mendorong kemajuan platform ini lebih cepat daripada perkembangannya di masa pre Firefox. Walaupun standar yang diacu ini tak lepas juga dari kontroversi. It’s good but taking too long of Working Group time. Reuse, Mashup! “Open” memicu ketersediaan dua hal yang menjadi kekuatan prosumer. Dua hal inilah yang mengembalikan kekuasaan ke tangan pengguna (internet). Membuat aplikasi tak lagi sulit karena most of the heavylifting sudah dilakukan oleh orang-orang kurang kerjaan yang berbagi pustaka keren untuk melakukan tugas-tugas mustahil. Menggambar di canvas bukan perkara sulit, tinggal menentukan titik dan menarik garis. Tapi ada yang bersedia membagi kode untuk membuat animasi atau framework game di atas Canvas. Tak usah terlalu jauh, siapa yang tidak memakai jQuery. How’s your life before jQuery? Mashup adalah bahan kedua. Dengan alat yang tersedia gratis, tetap ada batasan jumlah aplikasi yang bisa dibuat. Aplikasi memerlukan input dan menghasilkan output. Mashup memakai ketersediaan data yang terbuka dan bisa dimanfaatkan siapa saja. Input kini bisa ditemukan di mana-mana, menunggu kreativitas para pembuat aplikasi. Beberapa hal yang sebelumnya mustahil dilakukan kini menjadi mungkin karena missing link-nya ditemukan dalam bentuk data terbuka. Open Sesame! Coba check EveryBlock.com, situs ini menyediakan tidak hanya data kriminal namun juga berbagai data lain yang bisa diakses bebas oleh pengguna. Mau bermain augmented reality? Siapa bilang datanya harus venue bisnis? Point of Interest (POI) juga bisa berubah lokasi bersejarah atau event di masa depan. Lokasi hanya salah satu aksis, sumbu lainnya bisa dipasangkan dengan data apapun. Want more? Coba Echo Nest. Apakah Anda tahu kalau lagu A dan B mirip? Atas dasar apa? Echo Nest bisa memberi informasi ini pada Anda. Mulai dari metadata biasa seperti penyanyi, genre, judul, atau album sampai ke beat, loudness, tempo dan lain-lain. Mau membuat playlist dinamis yang bisa mengerti mood Anda? Tentu bisa dilakukan lewat platform ini. Tinggal pilih lagu yang sesuai dengna mood saat ini lalu sisanya diproduksi lewat kemiripan berbagai karakteristik audio dan metadata. More? Jangan mengkonsumsi terus. Coba buka data yang kamu punya Artikel Terkait: - Beauty Sells! Yong Fook punya dua produk bagus lagi. Salah satunya adalah...
- Creating Community Based Product Saya sampai saat ini masih bertanya-tanya bagaimana sih komunitas itu...
- Yang Tak Terlihat Seksi Ketika sedang mencari ide tentang startup, pikiran kita pasti segera...
- Kultur Microsoft Terefleksi Lewat Produk yang Dihasilkan Pengguna produk Microsoft memang sudah terbiasa untuk dipaksakan untuk memilih....
- It All Begins With A Story Konsumen selalu punya pendirian dan keyakinan sebelum membeli. Konsumen sudah...
|
0 komentar:
Posting Komentar